Custom Search

Selasa, 15 April 2008

John Tyndall, Pionir Kimia Lingkungan

John Thyndal (1820-1893)meramalkan ;~Dan matahari akan terbit di sebuah pulau yang berada dalam cengkeraman es.~

" Membunuh bakteri dalam susu, disebut Pasteurisasi. Namun Tyndalisasi di Prancis lebih digemari. Tyndall-lah yang pertama memikirkan ini. Seabad sebelum Alexander Flemming menemukan Pinicillin,Tyndall sudah menjelaskan kerja jamur ini yang dapat menghasilkan zat antibiotik, menghambat tumbuhnya bakteri.


Lahir pada tanggal 2 Agustus 1820, dari keluarga tak berada, namun ilmu dan pendidikan,hal yang penting bagi orang tuanya. Ia sangat menyukai Bahasa Inggris dan matematika. Walaupun tak mudah untuk ayahnya menanggung biaya sekolah swasta.
Menjadi surveyor, mengukur, mendata tanah dan rawa, membuat denah dan peta yang berguna, terutama untuk keperluan penelitian. Tamat sekolah, ia jadi pegawai negeri Irish Ordnance Survey, di situ ia mengasah diri. Rel kereta api di seluruh negeri ia geluti. Inggris pun dihias rantai besi, urat nadi industri.

Selesainya boom rel kereta tahun 1847, membuat Tyndall beralih profesi jadi guru. Lab praktik ilmiah pertama di Inggris,ia bentuk berdua dengan kimiawan Edward Frankland. Kemudian mereka meninggalkan Inggris,menimba ilmu di Marbury University, Jerman.

Di sini ia memulai penelitian diamagnetis juga kristal dengan sifatnya yang optikal magnetis.Hasil-hasil penelitiannya pun mulai membuat namanya dikenal para cendekiawan Jerman ternama.

Kembali ke Inggris tahun 1851 Ia hampir tak punya uang di saku. Saat itu Ia menerjemahkan dan me-review literatur ilmiah asing. Hal ini sekaligus memberinya kesempatan berhubungan dengan orang-orang pandai siapa lagi kalau bukan para ilmuwan salah satunya fisikawan Michael Faraday

Memasuki usianya yang ke-39,ia mulai meneliti radiasi panas Uap air, yang membentuk awan, ozon, hidrokarbon dan gas CO2.
Dengan spectrophotometer rakitannya Ia mengukur daya serap gas-gas di udara Ozon, hidrokarbon dan karbon dioksida
Menyerap panas lebih dari gas lainnya. Namun yang terbesar dari semuanya Uap air yang menyelimuti bumi ditulis jelas dalam catatannya. Betapa kita berhutang budi :

" Uap air adalah selimut yang begitu penting bagi hidup tanaman di tanah Inggris,lebih penting dari baju bagi seorang gentleman. Tanpa uap air yang menyelubungi seluruh pelosok negeri ini, satu malam saja, satu malam musim panas,semua tumbuhan akan mati beku. Hangatnya tanah dan kebun kita akan tercurah ke angkasa
tanpa pernah kembali lagi, dan matahari akan terbit di sebuah pulau yang berada dalam cengkeraman es ".

Catatan:
Mingkin selama ini kita sering mendengar yang buruk-buruk tentang efek rumah kaca, dan bagaimana bumi makin lama makin panas, membuatnya menjadi planet yang makin sulit didiami. Tapi sebenarnya green house effect, efek rumah kaca ini jugalah yang membuat kita bisa terus hidup. Gas-gas yang berada di atmosfer punya kemampuan berbeda-beda dalam menyerap panas seperti yang telah terukur oleh spectrophotometer Tyndall. Gas-gas yang punya daya serap panas yang tinggi disebut gas-gas rumah kaca karena menyelubungi kita, menyimpan dan menyegel panas matahari sehingga kita tetap hangat pada malam hari.

1 komentar:

Ade Suherman mengatakan...

Wah, hidup kimia !!! semoga idi masa depan Indonesia bakal melahirkan para ilmuan kimia !