Custom Search

Sabtu, 12 April 2008

Friedrich August Kekule

Dan seorang Kekule telah membangun suatu pemahaman yang ilmiah walaupun bersumber dari sesuatu yang dianggap sama sekali bukan metode ilmiah.
Setiap kali membuka buku Kimia Organik dan melihat struktur benzena tentu akan mengingatkan kita pada sosok ilmuwan yang terkemuka dalam sejarah ilmu kimia. Ilmuwan itu bernama Kekule yang memiliki nama lengkap Friedrich August Kekule. Dilahirkan di Darmstadt, Hesse, Jerman pada 7 September 1829 silam, Kekule dimasa kecilnya dikenal sebagai seorang yang ramah, cerdas dan mempunyai bakat menggambar sekaligus menguasai tiga bahasa, yaitu Perancis, Italia dan Inggris.
Ketika kuliah di Universitas Geissen, sebuah keputusan besar telah merubah alur kehidupannya. Ia memilih untuk pindah disiplin ilmu dari Arsitektur ke Ilmu kimia, walaupun harus ditentang oleh keluarganya yang mengangap tidak ada masa depan dalam ilmu kimia. Tetapi semangat Kekule tidak luntur karena Kekule mengangap tidak ada bedanya antara arsitektur dan kimia sebab kimia juga merupakan arsitektur molekul. Keberaniannya mengambil keputusan ini tidak terlepas dari pengaruh yang diberikan oleh Justus Von Liebig (kimiawan terkemuka diwaktu itu) yang menciptakan imajinasi yang menarik tentang ilmu kimia.



Ditahun 1851 Kekule lulus kuliah dan melanjutkan studinya ke Paris untuk mendapatkan gelar Doktor. Dan ditahun 1856 Kekule kembali ke Jerman dan di angkat sebagai guru besar kimia di Universitas Heidelberg. Sewaktu itu Kekule tertarik pada teori valensi yang dikembangkan oleh Frankland yakni setiap atom mempunyai kemampuan untuk bergabung dengan atom lain. Teori valensi ini membantu para ahli kimia untuk menentukan molekul senyawa kimia, tetapi tidak semua dapat di tentukan dengan pendekatan teori ini, karena molekul senyawa kimia bukan sekedar sekumpulan atom unsur tetapi juga merupakan sekumpulan atom yang mempunyai susunan tertentu. Dari hal itu, Kekule mengemukakan gagasannya mengenai struktur molekul, dimana kumpulan atom mempunyai susunan tertentu untuk membentuk suatu senyawa kimia. Struktur ini kemudian lebih dikenal sebagai struktur Kekule.
Mimpi dan Struktur Benzena
Salah satu masalah dalam rumus kimia yang sulit terpecahkan dilebih dari 100 tahun adalah struktur benzena. Tidak ada yang dapat menggambarkan bagaimana enam atom karbon dan enam atom hidrogen membentuk struktur benzena serta dalam bentuk apa sebaiknya rumus itu ditampilkan. Kemudian Kekule (setelah menemukan struktur kekule) berusaha untuk memecahkan misteri tersebut.
Ada beberapa versi cerita yang menceritakan proses penemuan benzena. Salah satu versi yang diyakini kebenarannya adalah bahwa pada suatu malam di tahun 1865 Kekule tertidur di dekat perapian. Kekule melihat ular bergerak menari-nari. Tiba-tiba bagian ekor dari ular itu bersambungan dengan kepalanya, maka terjadilah gelang rantai yang terus berputar-putar. Mimpi inilah yang menghantarkan Kekule pada penemuan struktur Benzena.
Perihal mimpi ini sempat Ia ceritakan kepada ahli kimia yang lain. Tetapi mereka menganggap bahwa mimpi tersebut hanyalah bunga tidur yang tidak ada hubungannya dengan ilmu kimia. Tetapi Kekule tetap berpendapat bahwa ini bukanlah mimpi yang biasa saja, karena mimpi tersebut selalu teringat dalam benaknya. Akhirnya Kekule berusaha menghubungkan antara mimpinya dengan struktur benzena yang masih misterius tersebut.
Misteri tersebut terpecahkan setelah Kekule mengeluarkan hipotesisnya yang menggambarkan bahwa struktur benzena berupa enam atom karbon yang terdapat di sudut-sudut heksagon beraturan dengan satu atom hidrogen melekat pada setiap atom karbon, seperti penggambaran pada mimpi Kekule. Agar setiap atom karbon mempunyai valensi empat Ia menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua berselang di sekeliling cincin, yang sekarang lebih dikenal sebagai sistem konjugasi ikatan ganda dua. Kekule menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua bertukar posisi di sekeliling dengan cepat sehingga reaksi-reaksi khusus pada alkena tidak dapat terjadi. Akhir Kehidupan
Sisa hidup Kekule dihabiskan di Universitas Bonn sebagai guru besar kimia. Ditahun 1895 Maharaja Wilhelm II menambahkan Von Stradonitz kepada namanya. Setahun kemudian Kekule akhirnya meninggal dunia tetapi hasil karya besarnya sampai sekarang menjadi kontribusi utama pada kemajuan ilmu kimia terutama penentuan struktur benzena serta tentang tetravalensi karbon/struktur atom Kekule yang kemudian hari diperluas ke bentuk tiga dimensi oleh Jacobus Henricus van’t Hoff. Selanjutnya struktur itu diteruskan ke bentuk teori elektron oleh Joseph Achille Le Bel dan G. N Lewis, serta ke bentuk mekanika kuantum oleh Linus Carl Pauling.
Suatu waktu Kekule pernah berujar ‘Mari kita belajar ke mimpi .. barangkali akan kita temukan kebenaran (itu). Tetapi mari kita waspada menerbitkan mimpi hingga mereka telah teruji oleh bangun pemahaman. Itulah kata mutiara yang pernah dilontarkan oleh salah satu Kimiawan besar abad-19 ini. Penemuan yang harus diakui tidak terlepas karena adanya factor lucky, tetapi setidaknya hal ini mengajarkan bahwa ditengah perjuangan berat yang menguras waktu, pikiran dan tenaga serta mungkin keringat darah dalam melaksanakan penelitian, siapa tahu Tuhan berbaik hati kepada kita dengan memberikan semacam 'hadiah' atas jerih payah kita itu.
Mengutip ucapan Sir Harold Walter Kroto, peraih nobel Kimia 1985 untuk penemuan molekul C-60, "Teruslah mencari, karena sesuatu yang tak terduga bisa muncul disaat kita berhenti berharap". Tetapi haruslah diingat bahwa Penemuan karena factor lucky/kebetulan kadang-kadang berkat suatu nasib mujur, karena seperti yang diamati oleh Louis Pasteur, bahwa "dalam sains, kebetulan biasanya memilih pikiran yang telah dipersiapkan”. Dan seorang Kekule telah membangun (mempersiapkan) suatu pemahaman yang ilmiah walaupun bersumber dari sesuatu yang dianggap sama sekali bukan metode ilmiah.

Tidak ada komentar: