Custom Search

Jumat, 28 November 2008

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

Pengunjung yang memerlukan Silabus dan RPP Kimia, dapat memanfaatkannya.

1. Silabus Kimia Kelas XI.IPA

2. RPP Kimia Kelas XI Semester 1

3. RPP Kimia Kelas XI Semester 2



Baca Selanjutnya»»

Sistem Periodik Unsur

Pengunjung yang memerlukan daftar Unsur-unsur Kimia dan juga cara menghafalkannya, dapat memanfaatkannya.SPU ini merupakan "kreasi" dari teman-teman kelas X SMA Kolese de Britto.

1. SPU versi de britto

2. SPU bergambar

3. Jembatan Keledai Unsur-unsur Kimia


Baca Selanjutnya»»

Materi Pelajaran Kimia

Bagi yang memerlukan, silahkan memanfaatkannya.

1. Thermokimia
2. Laju Reaksi
3. Kesetimbangan Kimia
4. Buffer dan Hidrolisis
5. Ksp
5. Koloid
6. Daftar Ion


Baca Selanjutnya»»

Jumat, 21 November 2008

Contoh Soal Seleksi CPNS

Bagi para pengunjung yang memerlukan soal-soal latihan untuk seleksi CPNS tahun 2008, silahkan mampir... Semoga bermanfaat.

1. Tes Bakat Skolastik

2. Pengetahuan Umum

3. UUD 1945

4. Logika angka

5. Padanan Hubungan

6. Bahasa Indonesia-1

7. Bahasa Indonesia-2

8. Antonim - Lawan Kata

9. Sinonim

10. Arismetis

11. Falsafah Ideologi

12. Logika Formil

13. Kebijakan Pemerintah

14. Tata Negara

15. Sejarah

16. Bahasa Inggris-1

17. Bahasa Inggris-2


Baca Selanjutnya»»

Rabu, 19 November 2008

SOAL QUIS Kesetimbangan Kimia

1. Tentukan derajad disosiasi dari gas dinitrogen tetraoksida bila dalam ruang tertutup terjadi reaksi penguraian gas dinitrogen tetraoksida membentuk gas nitogen dioksida sebagai reaksi setimbang,

dengan jumlah mol gas dinitrogen tetraoksida sama dengan gas nitrogen dioksida pada saat setimbang.

Baca Selanjutnya»»

Selasa, 18 November 2008

KONSEP EKO - EFISIENSI

Anda sudah mengenal istilah ini ?
Dalam keseharian, kita senantiasa berusaha untuk mengurangi pemborosan dalam segala bentuk. Namun tanpa kita sadari, kita juga sering melakukan pemborosan itu ....


Pada mulanya, konsep eko-efisiensi diajukan pada tahu 1992 oleh WBCSD - World Bussinees Council on Sustainable Development, sebagai alat pengelolaan Lingkungan yang bersifat sukarela untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan sekaligus keuntungan ekologi. Konsep ini diarahkan agar dapat terjamin kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam perkembangannya, eko-efisiensi diperluas pengertiannya dengan sosio-efisiensi, untuk dapat menjamin produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Kenapa demikian ?
Eko-efisiensi mejamin produksi yang berkelanjutan karena penggunaan sumber daya alam dan pengelolaan limbah dapat dikendalikan. Sementara sosio-efisiensi menjamin konsumsi yang berkelanjutan, karena adanya kepercayaan masyarakat terhadap produksi. Namun semua itu sungguh memerlukan kesadaran dan pemahaman kita semua ....

Baca Selanjutnya»»

Senin, 10 November 2008

“Battle of Surabaya”

Peristiwa 10 November 1945, dikenal sebagai “Battle of Surabaya” merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia melawan Sekutu yakni Inggris dan Belanda, sekutu setia Amerika


Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang. Setelah Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak akibat bom atom yang dikirim oleh Amerika, Jepang ahirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu.
Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya, dengan membawa masuk NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ke Indonesia. Hal inilah yang akhirnya memicu kemarahan rakyat Indonesia, sehingga terjadi pertempuran di mana-mana.
Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.

Pengganti Brigadir Jenderal Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Mansergh mengeluarkan ultimatum agar semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945. Hal ini merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Ultimatum tersebut jelas ditolak oleh para pejuang, yang selanjutnya didukung oleh berbagai organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang. Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.
Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak. Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.
Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. Perlu diketahui pula, dalam peristiwa ini kekuatan pasukan kita ± 20.000 sedangkan pihak sekutu sebanyak ± 100,000 pasukan, didukung tank, pesawat tempur, dan kapal perang. Akibat pertempuran ini tidak kurang 2000 pasukan dar kedua belah gugur. Pertempuran ini berlangsung dari tanggal 27 Oktober – 20 November 1945 (wiki)

Baca Selanjutnya»»

PAHLAWAN DALAM UANG

Dalam acara "John Pantau" yang ditayangkan oleh salah satu stasiun TV kemarin sore ( 9/11), dengan acara spesial menyambut hari Pahlawan, ternyata banyak diantara kita yang tidak mengenal pahlawan kita. Mereka lebih banyak mengenal Cut Tari daripada Cut Nya'din, sangat mengenal Kristina - sang penyanyi dangdut daripada Kristina Marta Tiahahu.


Kalau hal ini terjadi pada kalangan muda saja, mungkin hal ini agak bisa dimaklumi. Namun ketika dalam acara tersebut juga menampilkan Gus Dur, dan ternyata beliau juga "lupa" nama dari beberapa pahlawan yang ditanyakan oleh host, kiranya hal ini perlu menjadi keprihatinan kita bersama.
Dalam sesi yang lain, orang lebih mudah mengenali pahlawan yang gambarnya terpampang dilembar uang kertas kita. Imam Bonjol, Sukarno - Hatta, Pattimura, dll. Semoga ini merupakan pertanda baik untuk kita ...










Baca Selanjutnya»»

BUNG TOMO




10 Novemver 1945, 63 tahun yang lalu Bung Tomo dengan pidato yang mengelegar, membakar semangat arek-arek surabaya untuk melawan penjajah. Dengan semangat membara, arek-arek surabaya melawan penjajah yang ingin merampas kembali kemerdekaan Republik Indonesia. Ribuan arek-arek surabaya gugur dalam pertempuran tersebut.


Saat ini, setelah 63 tahun, semogaat juang arek-arek surabaya mampu memberikan tambahan kekuatan kepada kita semua untuk mengisi kemerdekaan ini dengan karya nyata untuk memperbaiki keterpurukan kita.

Baca Selanjutnya»»